BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu
untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan
sosial. Penggunaan aspek kebahasaan dalam proses pembelajaran sering
berhubungan satu sama lainnya. Bersamaan dengan kehidupannya dalam masyarakat
luas, remaja mengikuti proses belajar di sekolah. Sebagaimana diketahui
dilembaga pendidikan bahasa diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan
kaidah-kaidah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam
cakrawala ilmu pengetahuan semata,namun juga secara berencana merekayasa
perkembangan sistem budaya, termasuk didalamya perilaku berbahasa.
Pengaruh pergaulan
dalam masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa
remaja menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang didalam
kelompok sebaya. Dari kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok
tertentu yang bentuknya amat khusus.
Perkembangan bahasa
anak dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat dimana mereka tinggal.
Hal ini berarti bahwa proses pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari
pergaulan dengan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku
berbahasa. Bersamaan dengan kehidupannya dalam masyarakat luas, anak (remaja)
mengikuti proses belajar di sekolah.
2. Rumusan Masalah
Rumusan-rumusan masalah sebagai berikut
1.
Pengertian perkembangan
bahasa
2. Karakteristik perkembangan bahasa remaja
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
4. Pengaruh kemampuan berbahasa terhadap kemampuan berfikir
5. Perbedaan individual dalam kemampuan dan perkembangan bahasa
6.
Upaya pengembangan
kemampuan bahasa remaja dan implikasinya
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Perkembangan Bahasa
Perkembangan adalah
perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan. Perubahan itu dapat terjadi
secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh dan
kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi
abstrak.
Sedangkan yang dimaksud
dengan bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh seorang dalam
pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Bahasa merupakan
alat bergaul. Oleh karena itu penggunaan bahasa menjadi efektif sejak seorang
individu memerlukan berkomunikasi dengan orang lain. Sejak seorang bayi mulai
berkomunikasi dengan orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan.
Sejalan dengan perkembangan hubungan sosial, maka perkembangan bahasa seorang
dimulai dengan meraba (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa
atau suku kata, dua suku kata, menyusun kalimat sederhana dan seterusnya
melakukan sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang kompleks sesuai dengan
tingkat perilaku sosial.
Bahasa juga merupakan
kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini, tercakup
semua cara untuk berkomunikasi, di mana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam
bentuk lambang atau symbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti
dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka.
Bahasa merupakan faktor hakiki yang membedakan manusia dengan hewan. Bahasa
sangat erat kaitannya dengan perkembangan pikir individu. Perkembangan pikiran
individu tampak dalam perkembangan bahasanya yaitu kemampuan membentuk pengertian,
menyusun pendapat, dan menarik kesimpulan.
Dan kata “remaja”
berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow
maturity. Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi
usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja
menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16
atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh
Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi
perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.
Remaja merupakan masa
antara kanak-kanak dan dewasa. Remaja juga terjadi proses perkembangan meliputi
perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga
terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana
pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.
Transisi perkembangan
pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami
namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai. Bagian dari masa
kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan
masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses
kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif
yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak.
2. Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja
Bahasa remaja adalah
bahasa yang telah berkembang ia telah banyak belajar dari lingkungan, dan
dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi lingkungan. Lingkungan
remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan teman
sebaya, dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang
berkembang di dalam keluarga atau bahasa itu.
Perkembangan bahasa
remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat di mana mereka
tinggal. Hal ini berarti pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan
masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku bahasa. Bersamaan
dengan kehidupannya di dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengkutip proses
belajar disekolah. Sebagaimana diketahui, dilembaga pendidikan diberikan
rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-kaedah yang benar. Proses
pendidikan bukan memperluas dan memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata,
tetapi juga secara berencana merekayasa perkembangan sistem budaya, termasuk
perilaku berbahasa. Pengaruh pergaulan di dalam masyarakat (teman sebaya)
terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai
pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya. Dari kelompok
itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok yang bentuknya amat khusus,
seperti istilah baceman dikalangan pelajar yang dimaksudkan adalah bocoran soal
ulangan atau tes. Bahasa prokem terutama secara khusus untuk kepentingan khusus
pula.
Pengaruh lingkungan
yang berbeda antara keluarga masyarakat, dan sekolah dalam perkembangan
bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu dengan yang lain. Hal
ini ditunjukkan oleh pilihan dan penggunaan kosakata sesuai dengan
tingkat sosial keluarganya. Keluarga dari masyarakat lapisan pendidikan rendah
atau buta huruf, akan banyak menggunakan bahasa pasar, bahasa sembarangan,
dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat terdidik yang pada umumnya
memiliki status sosial lebih baik, menggunakan istilah-istilah lebih selektif
dan umumnya anak-anak remajanya juga berbahasa lebih baik.
Ragam bahasa remaja
memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung
pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses
morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti ‘permainan
diganti dengan mainan, pekerjaan diganti dengan kerjaan.
Kalimat-kalimat yang
digunakan kebanyakan berstruktur kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elip juga
banyak digunakan untuk membuat susunan kalimat menjadi lebih pendek sehingga
seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan
struktur yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering
membuat pendengar yang bukan penutur asli bahasa Indonesia mengalami kesulitan
untuk memahaminya. Kita bisa mendengar bagaimana bahasa remaja ini dibuat
begitu singkat tetapi sangat komunikatif.
Karakteristik
perkembangan bahasa remaja sesungguhnya didukung oleh perkembangan kognitif
yang menurut Jean Piaget telah mencapai tahap operasional formal. Sejalan
dengan perkembangan kognitifnya, remaja mulai mampu mrngaplikasikan
prinsip-prinsip berpikir formal atau berpikir ilmiah secara baik pada setiap
situasi dan telah mengalami peningkatan kemampuan dalam menyusun pola hubungan
secara komperhensif, membandingkan secara kritis antara fakta dan asumsi dengan
mengurangi penggunaan symbol-simbol dan terminologi konkret dalam mengomunikasikannya.
Sejalan
perkembangan psikis remaja yang berada pada fase pencarian jati diri, ada
tahapan kemampuan berbahasa pada remaja yang berbeda dari tahap-tahap sebelum
atau sesudahnya yang kadang-kadang menyimpang dari norma umum seperti munculnya
istilah-istilah khusus di kalangan remaja. Karakteristik psikologis khas remaja
seringkali mendorong remaja membangun dan memiliki bahasa relatif berbeda dan
bahkan khas untuk kalangan remaja sendiri, sampai-sampai tidak jarang orang di
luar kalangan remaja kesulitan memahaminya. Dalam perkembangan masyarakat
modern sekarang ini, di kota-kota besar bahkan berkembang pesat bahasa khas
remaja yang sering dikenal dengan bahasa gaul. Bahkan karena pesatnya
perkembangan bahasa gaul ini dan untuk membantu kalangan diuluat remaja
memahami bahasa mereka, Debby Sahertian (2000) telah menyusun dan menertibkan
sebuah kamus khas remaja yang disebut dengan “Kamus Bahasa Gaul”. Dalam kamus
itu tertera sekian ribu bahasa gaul yang menjadi bahasa khas remaja yang jika
kita pelajari sangat berbeda dengan bahasa pada umumnya. Kalangan remaja justru
sangat akrab dan sangat memahami bahasa gaul serta merasa lebih aman jika
berkomunikasi dengan sesama remaja menggunakan bahasa gaul.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan. Oleh
karena itu perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a)
Umur anak
Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya,
bertambahnya pengalaman, dan meningkatkan kebutuhan. Bahasa seseorang akan
berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya. Faktor fisik
ikut mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan organ bicara,
kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat. Pada masa remaja perkembangan
biologis yang menunjang kemampuan berbahasa telah mencapai tingkat
kesempurnaan, dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual, anak akan
mampu menunjukkan cara berkomunikasi dengan baik.
b)
Kondisi lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil untuk cukup
besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa dilingkungan perkotaan akan berbeda
dengan dilingkungan pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa di daerah pantai,
pegunungan dan daerah-daerah terpencil menunjukkan perbedaan.
Pada dasarnya bahasa dipelajari dari lingkungan. Lingkungan yang
dimaksud termasuk lingkungan pergaulan dalam kelompok, seperti kelompok
bermain, kelompok kerja, dan kelompok sosial lainnya.
c)
Kecerdasan anak
Untuk meniru bunyi atau suara, gerakan dan mengenal tanda-tanda, memerlukan
kemampuan motorik yang baik. Kemampuan intelektual atau tingkat berpikir.
Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat, kemampuan
menyusun kalimat dengan baik dan memahami atau menangkap maksud suatu
pernyataan fisik lain, amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau kecerdasan
seseorang anak.
d)
Status sosial ekonomi
keluarga
Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan situasi
yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dengan anggota keluarganya.
Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota keluarga yang
berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus sosial rendah.
Hal ini akan tampak perbedaan perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di dalam
keluarga terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain pendidikan keluarga
berpengaruh terhadap perkembangan bahasa.
e)
Kondisi fisik
Kondisi fisik di sini kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang terganggu
kemampuannya untuk berkomunikasi, seperti bisu, tuli, gagap, dan organ
suara tidak sempurna akan mengganggu perkembangan alam berbahasa.
4. Pengaruh Kemampuan Berbahasa Terhadap Kemampuan Berpikir
Perkembangan bahasa
terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti faktor intelek/kognisi sangat
berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Bayi yang tingkat
intelektualnya belum berkembang dan masih sangat sederhana, bahasa yang
digunakannya juga sangat sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang
serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari
tingkat yang sangat sederhana menuju ke bahasa yang kompleks.
Perkembangan bahasa
dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa pada dasarnya merupakan hasil
belajar dari lingkungan. Anak (bayi) belajar bahasa seperti halnya belajar hal
yang lain, meniru dan mengulang hasil yang telah didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal. Bayi belajar menambah
kata-kata dengan meniru bunyi-bunyi yang didengarnya. Manusia dewasa (terutama
ibunya) disekelilingnya membetulkan dan memperjelas. Belajar bahasa yang
sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia enam sampai tujuh tahun, disaat
anak mulai bersekolah. Jadi perkembangan
bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat
komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan
isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di sini diartikan sebagai upaya
seseorang untuk dapat memahami dan dipahami orang lain.
Kemampuan berbahasa dan
kemampuan berpikir saling mempengaruhi satu sama lain. Bahwa kemampuan berpikir
berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir. Seseorang rendah kemampuan
berpikirnya, akan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis
dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya berkomunikasi.
Bersosialisasi berarti
melakukan konteks dengan yang lain. seseorang menyampaikan ide dan gagasannya
dengan berbahasa dan menangkap ide dan gagasan orang lain melalui bahasa.
Menyampaikan dan mengambil makna ide dan gagasan itu merupakan proses berpikir
yang abstrak. Ketidaktepatan menangkap arti bahasa akan berakibat
ketidaktepatan dan kekaburan persepsi yang diperolehnya. Akibat lebih
lanjut adalah bahwa hasil proses berpikir menjadi tidak tepat benar.
Ketidaktepatan hasil pemprosesan pikir ini diakibatkan kekurangmampuan dalam
bahasa.
5. Perbedaan Individual dalam Kemampuan dan Perkembangan Bahasa
Menurut Chomsky
(Woolfolk, dkk. 1984) anak dilahirkan ke dunia telah memiliki kapasitas
berbahasa. Akan tetapi seperti dalam bidang yang lain, faktor lingkungan akan
mengambil peranan yang cukup menonjol, mempengaruhi perkembangan bahasa anak
tersebut. Mereka belajar makna kata dan bahasa sesuai dengan apa yang
mereka dengar, lihat dan mereka hayati dalam hidupnya sehari-hari. Perkembangan
bahasa anak terbentuk oleh lingkungan yang berbeda-beda.
Berpikir dan
berbahasa mempunyai korelasi tinggi; anak dengan IQ tinggi akan
berkemampuan bahasa yang tinggi. Sebaran nilai IQ menggambarkan adanya
perbedaan individual anak, dan dengan demikian kemampuan mereka dalam bahasa
juga bervariasi sesuai dengan varasi kemampuan mereka berpikir.
Bahasa berkembang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena kekayaan lingkungan akan merupakan
pendukung bagi perkembangan peristilahan yang sebagian besar dicapai dengan
proses meniru. Dengan demikian remaja yang berasal dari lingkungan yang
berbeda juga akan berbeda-beda pula kemampuan dan perkembangan bahasanya.
6. Upaya pengembangan kemampuan bahasa remaja dan implikasinya dalam
penyelenggaraan pendidikan
Kelas atau kelompok
belajar terdiri dari siswa yang bervariasi bahasanya, baik kemampuannya maupun
polanya. Menghadapi hal ini guru harus mengembangkan strategi belajar-mengajar
bidang bahasa dengan memfokuskan pada potensi dan kemampuan anak.
Pertama, anak perlu
melakukan pengulangan (menceritakan kembali) pelajaran yang telah diberikan
dengan kata dan bahasa yang disusun oleh murid-murid sendiri. Dengan cara ini
senantiasa guru dapat melakukan identifikasi tentang pola dan tingkat kemampuan
bahasa murid-muridnya.
Kedua, berdasar hasil
identifikasi itu guru melakukan pengembangan bahasa murid dengan menambahkan
perbendaharaan bahasa lingkungan yang
telah dipilih secara tepat dan benar oleh guru. Cerita murid tentang isi
pelajaran yang telah dipercaya itu diperluas untuk langkah-langkah selanjutnya,
sehingga para murid mampu menyusun cerita lebih komprehensif tentang isi bacaan
yang telah dipelajari dengan menggunakan pola bahasa mereka sendiri.
Perkembangan bahasa
yang menggunakan model pengekspresian secara mandiri, baik lisan maupun
tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan akan lebih mengembangkan
kemampuan bahasa anak membentuk pola bahasa masing-masing. Dalam penggunaan
model ini guru harus banyak memberikan rangsangan dan koreksi dalam bentuk
diskusi atau komunikasi bebas. Dalam pada itu sarana perkembangan bahasa
seperti buku-buku, surat kabar, majalah, dan lain-lainnya hendaknya disediakan
di sekolah maupun dirumah.
BAB III
PENUTUP
1. Saran
Perkembangan bahasa
terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor intelek/kognisi
sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa.
Oleh karena itu,
kita harus menggunakan dan mengembangkan bahasa dengan berkembangnya bahasa
secara tidak sadar kita telah melangkah kedewasaan yang sudah merupakan kodrat
kita sebagai manusia.
Hanya saja, agar
pertumbuhan itu mencapai hasil yang maksimal harus mempertahankan faktor-faktor
pendukungnya
2. Kesimpulan
1. Perkembangan bahasa adalah meningkatkatnya
kemampuan penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi. Bahasa yang
digunakan oleh remaja sangat dipengauhi oleh bahasa yang didapatkan dalam
proses sosialisasi dengan teman sebayanya. Dengan kata lain, lingkungan
keluarga dan sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi
perkembangan bahasa.
2. Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan
bermasyarakat. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain
adalah usia anak, kondisi keluarga dan kondisi fisik anak terutama dari segi
kesehatannya.
3. Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir
saling berpengaruh satu sama lain. bahwa kemampuan berpikir berpengaruh
terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh
terhadap kemampuan berpikir. Keduanya saling menunjang satu sama lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2008. Psikologi Remaja : Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta
Bumi
Aksara.
Fatimah,
Enung. 2008. Psikologi
Perkembangan : Perkembangan Peserta Didik.
Bandung:
PustakaSetia.
Hamid, Fuad Abdul. 1987. Proses Belajar Mengajar Bahasa.
Jakarta: PPLPTK
Depdikbud
Togel Online !!! SGP | HKG | SYD
BalasHapusAyo Bertaruh Bersama kami di agens128. win
dapatkan potongan langsung pada setiap taruhan togel anda
Proses Depo Dan WD Tercepat yang Pernah ada !
Info Lebih Lanjut Hubungi Contact Kami :
BBM : D8B84EE1 / BBM : AGENS128
Line id : agens1288
WhatsApp : 087789221725
Telegram : AgenS128
bahasa adalah budaya
BalasHapus