“Tenang sudah hidup saya…” ia menghela nafasnya panjang seakan itu tarikan terakhirnya. Puas sekali, bukan, sangat puas bahkan yang tergambar di wajahnya. Binar matanya menyiratkan kebahagiaan hidup yang dijalaninya selama bertahun-tahun.
Ia memiliki isteri yang cantik, yang menjadi perantaran kelahiran
seorang putri jelita serta tiga ksatria kecilnya. Rumah besar, berhalaman dan
latar belakang yang luas. Kolam renang yang menyegarkan di kelilingi taman
bunga yang indah menenteramkan pandangan. Bekerja dengan penghasilan yang
takkan pernah habis hingga tanggal gajian berikutnya tiba, mobil mewah, serta
beragam kenikmatan dunia lainnya yang tak dimiliki separuh lebih penduduk bumi
ini.
“Apa yang membuat Anda tenang?” saya memberanikan diri bertanya
kepadanya.
“Saya sudah mengasuransikan diri dan keluarga. Jika saya atau
isteri dan anak-anak sakit, tidak perlu pusing memikirkan biaya rumah sakit.
Berapa pun, akan ditanggung oleh asuransi,” jelasnya.
“Itu saja?”
“Oo tidak! Bahkan saya sudah mengasuransikan rumah, mobil dan
seluruh harta yang saya miliki. Sehingga kalau pun rumah kebakaran, mobil
hilang, saya tidak akan merasa sedih…”
“Apa lagi…?”
“Tentu saja saya memiliki asuransi pendidikan untuk anak-anak
sampai mereka meraih gelar doktor. Selain itu, terpenting dari semuanya,
asuransi jiwa terbaik pun sudah saya pilih. Jika saya meninggal nanti, isteri
dan anak-anak akan mendapatkan dana asuransi hingga setengah milyar. Lebih dari
cukup, sekadar menambah tabungan yang ada saat ini… indah bukan?”
Saya mengangguk. Mencoba memahami makna ketenangan hidup yang
dinikmatinya. Sejurus kemudian, “Ada satu lagi asuransi yang belum Anda
miliki…”
Ia tertegun. Dahinya mengerut, menerka-nerka apa yang saya
pikirkan. Namun ia tak berhasil. Karena menurutnya, segala jenis program
asuransi sudah dimilikinya.
“Ini program asuransi yang baru. Belum ada di perusahaan asuransi
manapun,” saya membuatnya penasaran.
“Coba bandingkan, apakah asuransi jiwa yang Anda miliki bisa
dinikmati sendiri setelah kematian Anda? Ya, Anda sendiri yang menikmatinya,
bukan ahli waris Anda. Apakah asuransi Anda memberi kesempatan perlindungan di
akhirat nanti?” ia semakin bingung.
“Bagaimana mungkin saya yang sudah mati bisa menikmatinya? Program
asuransi macam apa itu? Bank mana yang mengeluarkan program itu? Berapa
preminya per bulan?” sederet pertanyaan pun mengalir.
Nalarnya memang takkan pernah sampai. Memang belum pernah ada
sebelumnya asuransi yang bisa dinikmati sendiri oleh si pemegang polis setelah
kematiannya. Bagaimana mungkin orang yang sudah mati bisa menikmati klaim
asuransi?
***
Yang dimaksud di sini memang bukan asuransi biasa. Premi yang
dibayarkan berupa amal shaleh, dan ilmu yang terus dibagi kepada siapapun.
Membuat Allah tersenyum, adalah asuransi dahsyat yang tanpa kita klaim pun,
hasilnya boleh kita nikmati sesudah kematian menjemput.
Satu hal lagi bentuk investasi yang sangat menguntungkan dunia
akhirat, yakni jika memiliki anak, bimbinglah agar tetap shaleh hingga dewasa,
ia akan meringankan beban orang tuanya dengan doa yang tak henti dipintanya.
Tahukah Anda, anak-anak itu senantiasa berdoa, “Ya Allah, ampunilah dosaku dan
dosa kedua orangtuaku. Sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu
kecil”. Indah bukan?
Tertarik? Mulailah detik ini juga!
Togel Online !!! SGP | HKG | SYD
BalasHapusAyo Bertaruh Bersama kami di agens128. win
dapatkan potongan langsung pada setiap taruhan togel anda
Proses Depo Dan WD Tercepat yang Pernah ada !
Info Lebih Lanjut Hubungi Contact Kami :
BBM : D8B84EE1 / BBM : AGENS128
Line id : agens1288
WhatsApp : 087789221725
Telegram : AgenS128