Pada suatu hari, ada
seorang lelaki datang bertemu Ibrahim bin Adham.
“Wahai Abu Ishak (Ibrahim)! Saya seorang yang banyak berdosa dan zalim. Sudikah kiranya Tuan mengajar saya supaya menjadi zuhud, agar Allah menerangi jalan hidup saya dan melembutkan hati saya yang keras ini,” lelaki itu bertanya dan memohon bantuan.
“Kalau kau dapat memegang teguh enam ini, nescaya engkau akan selamat,” jawab Ibrahim.
“Apakah itu?” tanya lelaki tersebut.
“Wahai Abu Ishak (Ibrahim)! Saya seorang yang banyak berdosa dan zalim. Sudikah kiranya Tuan mengajar saya supaya menjadi zuhud, agar Allah menerangi jalan hidup saya dan melembutkan hati saya yang keras ini,” lelaki itu bertanya dan memohon bantuan.
“Kalau kau dapat memegang teguh enam ini, nescaya engkau akan selamat,” jawab Ibrahim.
“Apakah itu?” tanya lelaki tersebut.
Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Tetapi Timur Lenk berkata,
Dikisahkan,
segala burung di dunia, yang dikenal atau tidak dikenal, datang
berkumpul. Mereka sama-sama memiliki satu pertanyaan, siapakah raja
mereka? Di antara mereka ada yang berkata, “Rasanya tak mungkin negeri
dunia ini tidak memiliki raja. Maka rasanya mustahil bila kerajaan
burung-burung tanpa penguasa! Jadi, kita semua memiliki Raja, ya, Raja.”
