Jangan matikan aku sebelum hafal Al Qur'an


Tepatnya tanggal 5 Oktober 2008 – seorang gadis kecil Indonesia mengalami musibah yang luar biasa di negeri antah berantah nan jauh - Syria. Dia terjatuh dari ketinggian sekiar 15 meter dan terbanting-banting di anak tangga ampiteater Roma di Busrah. Akibat kecelakaan ini gadis kecil tersebut mengalami pendarahan otak yang sangat hebat, dia harus menjalani berbagai pembedahan otak dan merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya sampai berbulan-bulan kemudian. Pada saat pendarahan masih menguasai otaknya sehingga kesadarannya timbul tenggelam, gadis kecil ini lirih berdoa :

"Ya Allah, jangan matikan aku sebelum aku selesai menghafal Al-Qu’ran...".

Dengan tekad yang luar biasa inilah gadis kecil tersebut berjuang melawan sakit di kepala yang tidak kunjung henti, terkadang dia harus menjeduk-jedukkan kepalanya di tempat tidur untuk mengimbangi rasa sakit yang sangat di dalam kepalanya.

Berguru dari pembantunya guru

Imam Hambali dengan segera menemui Imam Syafii begitu beliau mendengar Gurunya tersebut berkunjung ke Bagdad kota tempat beliau tinggal. Lalu beliau mohon kepada Imam Syafei agar sudi memberikan waktu untuk beliau bisa menambah ilmu dari Sang Guru (Hal ini merupakan tradisi jaman dulu yang sangat elegan, meskipun sdh begitu tingginya ilmu Sang Murid, tetapi masih selalu menghormati gurunya dan tetap minta diberi pelajaran).

Imam Syafei berkata: “Hai Hambali, sebaiknya kamu minta pelajaran dulu dari pembantuku ini (seorang penggembala kambing) sebelum minta pelajaran kepadaku”. Beliau mencoba menawar agar dapat belajar langsung dari Sang Guru, namun Sang Guru mengulangi perkataannya. Sebagai seorang murid yang taat pada gurunya dia menuruti perintah Sang Guru meskipun ada yang mengganjal dihatinya. Apa sih hebatnya pembantu yang tukang angon ini, shg aku disuruh belajar dari dia??

Aku diuji dengan empat nyawa

Hidup ini memang ujian. Seperti apa pun warna hidup yang Allah berikan kepada seorang hamba, tak luput dari yang namanya ujian. Bersabarkah sang hamba, atau menjadi kufur dan durhaka.

Dari sudut pandang teori, semua orang yang beriman mengakui itu. Sangat memahami bahwa susah dan senang itu sebagai ujian. Tapi, bagaimana jika ujian itu berwujud dalam kehidupan nyata. Mampukah?

Hal itulah yang pernah dialami Bu Khairiyah. Semua diawali pada tahun 1992.
Waktu itu, Allah mempertemukan jodoh Khairiyah dengan seorang pemuda yang belum ia kenal. Perjodohan itu berlangsung melalui sang kakak yang prihatin dengan adiknya yang belum juga menikah. Padahal usianya sudah nyaris tiga puluh tahun.

Taubatnya Wanita Pendosa

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. 

Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa as terkejut. "Saya takut mengatakannya." jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa. Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya ......telah berzina." Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. 

Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun......lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya....... cekik lehernya sampai......tewas", ucap wanita itu seraya menagis sejadi-jadinya. Nabi musaberapi-api matanya. Dengan muka berang ia menghardik," Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik. 

Detik-detik wafatnya Rasulullah

Masjid Nabawi
Al Arif Billah Al Ustadz Al Habib Ali Al Jufry mengkisahkan tentang Detik-detik wafatnya Rosul SAW
Wafatnya Adalah Kehidupan Sejatinya
Wahai,bagaimana hati kita tidak tergetar dan semakin merasakan kerinduan kepada Rasulullah SAW? Bagaimana hati kita tidak terkesan dengan beliau ? Bagaimana kita tidak dapat melupakan perintah untuk mencintai beliau? Bagaimana hati kita tidak terikat untuk senantiasa merindukan beliau? Bagaimana hati kita tidak tesentuh kala pribadi beliau diperdengarkan?
Dalam haji wada’nya (haji perpisahan), Rasulullah SAW berkhutbah di hadapan sekitar 120.000 orang, “Wahai manusia,dengar dan perhatikanlah,sesungguhnya aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian selepas tahun ini.”
Semuanya terdiam, sambil terus mendengarkan kata demi kata yang diucapkan Rasulullah SAW.

Sungguh Tega Kau Nak... Itu Hanya Sebuah Cincin..

 
Kisah ini disebutkan oleh al-Akh asy-Syaikh Ali bin Abdul Khaliq al-Qarni dalam ceramah yang berjudul, Kull Yaghdu (masing-masing akan pergi). Kisah ini dituturkan kepadanya oleh salah seorang penjual perhiasan di daerah selatan…

Penjual perhiasan itu mengatakan:

Suatu hari dari hari-hari terakhir bulan Ramadhan, seorang laki-laki dan istrinya, serta ibu dan anaknya datang kepadaku. Sang ibu sangat pemalu dan ia menggendong anak dari laki-laki ini… Sang ibu berdiri dengan membawa anak itu di sebelah samping, dan istrinya datang lalu mengambil emas yang harganya setara dengan 20.000 riyal. Kemudian sang ibu maju dan mengambil sebuah cincin emas yang berharga 100 riyal.

Download MP3 Qur'an

Sumber

Klik nama qori-qori yang anda inginkan untuk mendownload murottal mereka:


Abdelbari Al-Toubayti : Complete Qur'an
[ Rewayat Hafs A'n Assem ]


Abdul Aziz Al-Ahmad : Complete Qur'an
[ Rewayat Hafs A'n Assem ]


Abdulaziz Az-Zahrani : 3 Suras
[ Rewayat Hafs A'n Assem ]


Abdulbari Mohammad : Complete Qur'an
[ Rewayat Hafs A'n Assem ]


Abdulbari Mohammad : 91 Suras
[ Almusshaf Al Mo'lim ]



Abdulbasit Abdulsamad : Complete Qur'an
[ Rewayat Warsh A'n Nafi' ]



Abdulbasit Abdulsamad : Complete Qur'an
[ Almusshaf Al Mojawwad ]


Abdulbasit Abdulsamad : Complete Qur'an
[ Rewayat Hafs A'n Assem ]


Abdulghani Abdullah (From Malaysia) : 13 Suras
[ Rewayat Hafs A'n Assem ]


Abdulhadi Kanakeri : Complete Qur'an
[ Rewayat Hafs A'n Assem ]

Aku Memilih Keridhaan Ibu


Ja’far Al-Khaladi bercerita tentang Imam Ar-Rabbani, Abu Muslim Ahmad bin Ali Al-Abbar. Ia berkata, “Al Abbar tergolong manusia paling zuhud. Ia meminta izin kepada ibunya untuk pergi ke Qutaibah, tetapi tidak diizinkan. Selanjutnya, sang ibu meninggal dunia. Ia pun keluar ke Khurrasan, lalu melanjutkan ke Balkh, tetapi Qutaibah sudah meninggal dunia. Mereka menghiburnya atas semua ini. Ia berkata, ‘Inilah buah ilmu; aku memilih keridhaan ibu.”‘

Inilah fikih terdalam dari Iman ini. Sesungguhnya sesuatu yang teramat penting dari tuntutan ilmu adalah amal saleh, dan di antara amal saleh terbaik adalah berbakti kepada orang tua. Kalaupun ia kehilangan ketinggian sanad dalam beberapa hadits, tetapi ia mendapatkan yang lebih penting dari itu, yaitu buah ilmu yang bermanfaat. Inilah contoh keseimbangan dalam menuntut ilmu. Jadi, jangan sampai mengabaikan pelaksanaan kewajiban agama, tidak pula meremehkan nafilah (ibadah sunah), karena tuntutan dan kesibukan dunia. [Siyar A'lam an-Nubala' Jilid.13 Hal.190, al-Hamidi Jilid.1 Hal.190]

Sumber tulisan


Abdulrasheed Soufi

عبدالرشيد صوفي

Pilih download untuk mendownload surah yang diinginkan
[ Rewayat Khalaf A'n Hamzah ]


1 Al-Fatihah    Download
2 Al-Baqarah    Download
3 Al-Imran    Download
4 An-Nisa'    Download
5 Al-Ma'idah    Download
6 Al-An'am    Download
7 Al-A'raf    Download
8 Al-Anfal    Download
9 At-Taubah    Download
10 Yunus    Download
11 Hood    Download
12 Yusuf    Download
13 Ar-Ra'd    Download
14 Ibrahim    Download
15 Al-Hijr    Download
16 An-Nahl    Download
17 Al-Isra    Download
18 Al-Kahf    Download
19 Maryam    Download
20 Ta­Ha    Download

Abdulrasheed Soufi

عبدالرشيد صوفي

Pilih download untuk mendownload surah yang diinginkan
[ Rewayat Assosi A'n Abi Amr ]

1 Al-Fatihah    Download
2 Al-Baqarah    Download
3 Al-Imran    Download
4 An-Nisa'    Download
5 Al-Ma'idah    Download
6 Al-An'am    Download
7 Al-A'raf    Download
8 Al-Anfal    Download
9 At-Taubah    Download
10 Yunus    Download
11 Hood    Download
12 Yusuf    Download
13 Ar-Ra'd    Download
14 Ibrahim    Download
15 Al-Hijr    Download
16 An-Nahl    Download
17 Al-Isra    Download
18 Al-Kahf    Download
19 Maryam    Download
20 Ta­Ha    Download

Abdulrahman Alsudaes

عبدالرحمن السديس

Pilih download untuk mendownload surah yang diinginkan
[ Rewayat Hafs A'n Assem ]

1 Al-Fatihah    Download
2 Al-Baqarah    Download
3 Al-Imran    Download
4 An-Nisa'    Download
5 Al-Ma'idah    Download
6 Al-An'am    Download
7 Al-A'raf    Download
8 Al-Anfal    Download
9 At-Taubah    Download
10 Yunus    Download
11 Hood    Download
12 Yusuf    Download
13 Ar-Ra'd    Download
14 Ibrahim    Download
15 Al-Hijr    Download
16 An-Nahl    Download
17 Al-Isra    Download
18 Al-Kahf    Download
19 Maryam    Download
20 Ta­Ha    Download

Abdulrahman Alsudaes

عبدالرحمن السديس

Pilih download untuk mendownload surah yang diinginkan
[ Rewayat Hafs A'n Assem ]

1 Al-Fatihah    Download
2 Al-Baqarah    Download
3 Al-Imran    Download
4 An-Nisa'    Download
5 Al-Ma'idah    Download
6 Al-An'am    Download
7 Al-A'raf    Download
8 Al-Anfal    Download
9 At-Taubah    Download
10 Yunus    Download
11 Hood    Download
12 Yusuf    Download
13 Ar-Ra'd    Download
14 Ibrahim    Download
15 Al-Hijr    Download
16 An-Nahl    Download
17 Al-Isra    Download
18 Al-Kahf    Download
19 Maryam    Download
20 Ta­Ha    Download
21 Al-Anbiya'    Download
22 Al-Hajj    Download
23 Al-Mu'minun    Download
24 An-Nur    Download
25 Al-Furqan    Download
26 Ash-Shu'ara'    Download
27 An-Naml    Download
28 Al-Qasas    Download
29 Al-'Ankabut    Download
30 Ar­Room    Download
31 Luqman    Download
32 As­Sajdah    Download
33 Al­Ahzab    Download
34 Saba'    Download
35 Fatir    Download
36 Ya­Sin    Download
37 As-Saffat    Download
38 Sad    Download
39 Az-Zumar    Download
40 Ghafir    Download
41 Fussilat    Download
42 Ash-Shura    Download
43 Az-Zukhruf    Download
44 Ad-Dukhan    Download
45 Al-Jathiya    Download
46 Al-Ahqaf    Download
47 Muhammad    Download
48 Al-Fath    Download
49 Al-Hujurat    Download
50 Qaf    Download
51 Az-Zariyat    Download
52 At-Tur    Download
53 An-Najm    Download
54 Al-Qamar    Download
55 Ar-Rahman    Download
56 Al-Waqi'ah    Download
57 Al-Hadid    Download
58 Al-Mujadilah    Download
59 Al-Hashr    Download
60 Al-Mumtahinah    Download
61 As-Saff    Download
62 Al-Jumu'ah    Download
63 Al-Munafiqun    Download
64 At-Taghabun    Download
65 At-Talaq    Download
66 At-Tahrim    Download
67 Al-Mulk    Download
68 Al-Qalam    Download
69 Al-Haqqah    Download
70 Al-Ma'arij    Download
71 Nooh    Download
72 Al-Jinn    Download
73 Al-Muzzammil    Download
74 Al-Muddaththir    Download
75 Al-Qiyamah    Download
76 Al-Insan    Download
77 Al-Mursalat    Download
78 An-Naba'    Download
79 An-Nazi'at    Download
80 'Abasa    Download
81 At-Takwir    Download
82 Al-Infitar    Download
83 Al-Mutaffifin    Download
84 Al-Inshiqaq    Download
85 Al-Buruj    Download
86 At-Tariq    Download
87 Al-A'la    Download
88 Al-Ghashiyah    Download
89 Al-Fajr    Download
90 Al-Balad    Download
91 Ash-Shams    Download
92 Al-Lail    Download
93 Ad-Duha    Download
94 Ash-Sharh    Download
95 At-Tin    Download
96 Al-'Alaq    Download
97 Al-Qadr    Download
98 Al-Baiyinah    Download
99 Az-Zalzalah    Download
100 Al-'Adiyat    Download
101 Al-Qari'ah    Download
102 At-Takathur    Download
103 Al-'Asr    Download
104 Al-Humazah    Download
105 Al-Fil    Download
106 Quraish    Download
107 Al-Ma'un    Download
108 Al-Kauthar    Download
109 Al-Kafirun    Download
110 An-Nasr    Download
111 Al-Masad    Download
112 Al-Ikhlas    Download
113 Al-Falaq    Download
114 An-Nas    Download


Mendapat hidayah lantaran orang buta

Betapa banyak Da’i yang kedua bibirnya tidak perlu berucap sepatah kata pun akan tetapi dengan kondisi dan keistiqamahannya dapat membuat orang mendapatkan hidayah.
Berikut sikap di mana seorang kafir mendapatkan hidayah dan masuk Islam hanya gara-gara akhlak seorang Da’i yang buta.

Adalah seorang laki-laki Jerman yang kemudian mengumumkan keislamannya menceritakan, awal pertama ia mengenal Islam kembali kepada hari-hari di masa mudanya ketika ia melakukan wisata ke Albania di masa liburan sekolah.

Ketika sedang berjalan di salah satu jalan sempit di sana, ia bertabrakan dengan seorang laki-laki. Ketika menyadari dan meminta ma’af, barulah ia tahu bahwa laki-laki yang ditabraknya itu seorang yang buta. Orang buta itu tidak mengerti arti permintaan ma’afnya tersebut karena ia tidak memahami bahasa komunikasinya. Sekali pun begitu, orang buta ini ngotot untuk memegang tangan laki-laki yang telah menabraknya dan mengajaknya berjalan menuju ke rumahnya. Di sana, ia menghidangkan makanan seadanya kepada teman yang baru dikenalnya di tengah jalan.

Saudara kita semuslim dari Jerman mengisahkan, “Kemudian aku melihat laki-laki buta itu melakukan beberapa gerakan yang gambarannya terus melekat di kepalaku, yang akhirnya aku ketahui bahwa itu adalah shalatnya orang-orang Islam. Sikap laki-laki itu mampu menguasai pikiranku untuk beberapa waktu. Ia tidak ngotot untuk mengajakku menemaninya menuju rumahnya namun kemudian ia menghormatiku tanpa imbalan apa pun dan tanpa perlu mengenaliku terlebih dahulu padahal ia tidak memahami bahasaku. Apa yang ia lakukan barusan di hadapanku.? Apa arti gerakan-gerakan itu.? Ketika aku melihat ada bayang-bayang laki-laki itu sedang melakukan gerakan itu, hal ini mendorongku untuk mengenali mereka dan prinsip ajaran agama mereka. Sungguh perjalanan yang panjang hingga akhirnya membuatku masuk Islam. Peristiwa itu adalah benang pertamanya ke arah sana.”

Komentar Syaikh Dr. ‘Umar Sulaiman al-Asyqar:
Pelajaran dan wejangan yang dapat diambil dari kisah ini bagi seorang Muslim, khususnya bagi seorang Da’i adalah bahwa ucapan yang haq (benar) terkadang bisa berbuah di hati pendengarnya walalu pun setelah mengalami proses yang lama dan keistiqamahan di atas al-Haq dan pengamalannya terkadang juga berpengaruh pada diri orang lain dan dapat menggiring mereka kepada hidayah Allah. Dengan sikap seperti inilah, Islam akan tersiar di hati dan seluruh dunia berkat nur yang Allah titipkan di dalamnya.

(SUMBER: Qashash Wa Mawaaqif Dzaat ‘Ibar, disusun ‘Adil bin Muhammad Al ‘Abdul ‘Ali, hal.57-58 sebagai yang dinukilnya dari buku Mawaaqif Dzaat ‘Ibar karya Dr. ‘Umar Sulaiman al-Asyqar, hal.86, penerbit Daar an-Nafaa’is) (www.gizanherbal.wordpress.com)

Wafat karena al Qur'an

Muhammad bin Basyar Al-Makki rahimahullah bercerita :
“Pada suatu hari kami pernah bersama Ali bin Al-Fudhail, kami melewati sebuah halaqah al-Quran yang gurunya sedang membaca firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
“(Dengan demikian) Dia akan memberi balasan kepada orang – orang yang berbuat jahat sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan Dia akan memberi balasan kepada orang – orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga).” [al-Quran surat An-Najm ayat 31]
Maka Ali bin Al-Fudhail pada saat itu tersentak lalu pingsan. Kemudian datanglah Al-Fudhail -ayahnya- dan berkata : “Sungguh dia adalah orang yang meninggal karena al-Quran.” Kemudian dia (al-Fudhail) membawanya.
Beberapa orang yang membawanya bercerita kepada ku (Muhammad bin Basyar) bahwasanya Al-Fudhail berkata tentang anaknya yakni Ali, bahwa pada hari itu tidak dapat melaksanakan shalat zhuhur, ashar, maghrib, dan shalat isya’, karena ia belum sadar dari pingsan nya, dan ketika malam hari barulah beliau sadar lalu beliau mengerjakan shalat – shalat yang tertinggal oleh nya.
Al-Khatib berkata : “Beliau (Ali) meninggal sebelum ayahnya (Al-Fudhail) yaitu beberapa saat setelah mendengar ayat yang dibaca, maka dia pun pingsan lalu meninggal seketika itu juga. Ibrahim Basysyar berkata : “Ayat yang menyebabkan Ali bin Al-Fudhail meninggal dunia adalah ayat dalam surat al-An’aam :
“Dan seandainya engkau (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, mereka berkata : “Seandainya kami dikembalikan (ke dunia…)” [al-Quran surat al-An'aam ayat 27]
Aku termasuk orang yang menshalatkan nya. Semoga Allah merahmatinya.”
[100 Qishshah min Qashash Ash-Shalihin. Lihat, Agar Anak Mudah Menghafal al-Quran, hal 154 - 155. karya Hamdan Hamud Al-Hajiri. cet Darus Sunnah]
?Subhanallah… Alangkah Dahsyat al-Quran.
Bagaimana dengan kita..! Sudah kita memahami al-Quran dengan baik..?
Semoga Allah memudahkan kita didalam memahami ayat-ayatNya dan mengambil pelajaran dari kitab-Nya.

Sumber tulisan

Aku Menangis Karena Tidak Tahu Menahu Dengan Keadaannya


http://i0.wp.com/3.bp.blogspot.com/_7JRI2dE5Jl0/TLxgHJwCb6I/AAAAAAAAABw/FJkyhfXZ8oc/s1600/depasti.jpg?resize=389%2C107 

Seseorang dari kalangan as-salafush shalih datang ke rumah temannya. Ia keluar menemuinya dan berkata, ‘Apa yang membuatmu datang kemari?’ Ia berkata, ‘Aku punya hutang sebanyak empat ratus dirham.’
Orang itu pun masuk ke rumah dan menghitungnya. Setelah itu, ia keluar dan memberikannya. Kemudian ia kembali masuk ke dalam rumah sembari menangis. Sang istri berkata, ‘Mengapa engkau tidak menyampaikan alasan kepadanya, jika memberinya malah akan menyulitkanmu.’ Ia berkata, ‘Aku menangis bukan karena telah memberinya, tetapi aku menangis karena aku tidak tahu menahu dengan keadaannya. Aku telah membuat dirinya harus menyampaikan hal itu kepadaku.” [at-Tabshirah jilid 2 hal.300]
Sumber: “Kisah Orang-Orang Shaleh Dalam Mendidik Anak”, Syaikh Ibrahim Mahmud

Sumber tulisan

Jauhilah Kemasyhuran dan Ketenaran



Ibnu Mas’ud rodhiyallaahu ‘anhu berwasiat kepada rekan-rekannya, beliau berkata, “Jadilah kalian sumber-sumber ilmu, lampu-lampu petunjuk, tikar-tikar rumah, obor-obor malam, berhati besar, berpakaian sederhana, dikenal di langit dan tidak dikenal di antara penduduk bumi.”

Bila ada yang berkata, ini mengandung keutamaan ketidaktenaran dan celaan terhadap kemasyhuran, lalu adakah kemasyhuran yang lebih besar daripada kemasyhuran para Nabi dan para ‘Ulama?

Kami menjawab, yang tercela adalah manakala manusia mencarinya. Adapun bila ia datang dari Allah tanpa dicari, maka tidak tercela. Hanya saja keberadaannya merupakan fitnah atas orang-orang lemah, karena orang lemah adalah seperti orang yang akan tenggelam dan tidak menguasai renang. Bila seseorang bergelayut kepadanya, maka dia tenggelam dan menenggelamkan orang lain. Berbeda dengan orang yang ahli renang, bergelayutannya orang-orang yang hendak tenggelam justru menjadi sebab keselamatan mereka.

[Mukhtashor Minhajul Qoshidin, Al-Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi]

Ingin Memalsukan al-Quran, Tetapi Malah Masuk Islam




Allah Subhanahu wa ta’ala berjanji didalam al-Quran, bahwa Dia akan menjaga al-Quran. firman-Nya:

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kami benar – benar memeliharanya.” [al-Quran surat Al-Hijr ayat 9]
Imam al-Qurthubi rahimahullah menyebutkan kisah menarik yang berhubungan dengan pemeliharaan al-Quran didalam kitab Tafsir nya (10/5,6)

Berikut kisah nya :

Khalifah Al-Ma’mun (adalah) seorang kepala negara yang memiliki sebuah majelis diskusi.

Kemudian sejumlah orang yang berpakaian bagus, berwajah tampan, dan bertubuh wangi masuk kedalam majelis tersebut, ia ikut berbicara. Pembicaraan nya sangat bagus dan gaya bicaranya indah.

Ketika majelis tersebut selesai, Khalifah Al-Ma’mun memanggilnya dan bertanya kepadanya: “Apakah kamu orang Israil?”

Ia menjawab : “Ya”

Al-Ma’mun kemudian berkata kepadanya : “Masuklah kedalam agama Islam, agar aku bisa berbuat sesuatu kepadamu.!”

Ia lalu menjanjikan sesuatu kepadanya. Tetapi orang itu menjawab : “Agamaku adalah agama nenek moyangku.” Ia kemudian pergi

Setelah setahun kemudian, ia datang lagi dalam keadaan telah memeluk agama Islam. Ia mahir dan sangat pintar dalam masalah fikih, terlihat dari tema pembicaraan nya.

Ketika majelis telah selesai, Ma’mun memanggilnya dan berkata : “Bukankah kamu dulu pernah datang?”

Ia menjawab : “Ya, benar”

Khalifah Al-Ma’mun bertanya lagi : “Apa yang menyebabkan mu memeluk agama Islam?” Ia pun bercerita :

Katanya : “Ketika aku pergi dari hadapan yang mulia, aku bermaksud menguji kebenaran agama – agama ini. Padahal baginda saat itu memandangku orang baik. Aku kemudian mencari Taurat dan menulis tiga naskah salinan nya. Aku menambahkan dan mengurangi isinya. Aku kemudian menawarkan nya ke biara (rumah ibadah yahudi) dan mereka membeli ketiga naskah tersebut dariku.

Setelah itu aku mengambil Injil dan menulis tiga naskah salinan nya. Aku menambah dan mengurangi isinya. Lalu aku masuk kedalam gereja (rumah ibadah nasrani) dan mereka pun membeli ketiga naskah itu dariku.

Aku kemudian mengambil al-Quran dan membuat tiga naskah salinan nya. Aku menambah dan mengurangi isinya. Kemudian aku masukkan ke tempat penjual kertas, mereka (penjual kertas yang muslim itu) membolak balik lembaran nya. Ketika mereka mendapatkan ada tambahan dan kekurangan padanya, mereka membuangnya dan tidak mau membelinya. Dari situ aku tahu bahwa al-Qur’an ini terjaga. Dan itulah yang menyebabkan aku masuk Islam.”

[At-Tafsir An-Nabawi li Al-Quran, Salman Fahd Audah. Terjemahan nya Bagaimana Nabi dan Sahabat Menafsirkan al-Quran hal 19-20. cet Pustaka Azzam]

Demikianlah, salah satu kisah bagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala menjaga al-Quran melalui para penghafal al-Quran.

sunber tulisan

Di Depan Singa, Masih Memikirkan Perbedaan Pendapat Di Kalangan Ulama

Abul Hasan Bunan bin Muhammad bin Hamdan adalah salah seorang ulama yang dikenal banyak memiliki karomah. Suatu saat karena dia berani mengingkari Ibnu Thulun, maka dia dihukum dan dicampakkan di depan singa.
Sang singa pun menciuminya tetapi anehnya dia tidak menerkam Abul Hasan. Akhirnya, dia pun dibebaskan. Orang-orang merasa heran dengan kejadian tersebut. Seorang pernah bertanya kepada beliau: “Bagaimana perasaan Anda tatkala berada di depan singa?”
Beliau menjawab: “Saya tidak cemas sama sekali, bahkan saat itu saya sedang memikirkan tentang air liur binatang buas serta perbedaan pendapat di kalangan ulama ahli fiqih, apakah suci ataukah najis!!!”
(al-Bidayah wa Nihayah 12/158 oleh Ibnu Katsir)

Abdulmohsin Al-Obaikan

عبدالمحسن العبيكان

Pilih download untuk mendownload surah yang diinginkan
[ Rewayat Hafs A'n Assem ]

1 Al-Fatihah
   Download
2 Al-Baqarah
   Download
3 Al-Imran
   Download
4 An-Nisa'
   Download
5 Al-Ma'idah
   Download
6 Al-An'am
   Download
7 Al-A'raf
   Download
8 Al-Anfal
   Download
9 At-Taubah
   Download
10 Yunus
   Download
11 Hood
   Download
12 Yusuf
   Download
13 Ar-Ra'd
   Download
14 Ibrahim
   Download
15 Al-Hijr
   Download
16 An-Nahl
   Download
17 Al-Isra
   Download
18 Al-Kahf
   Download
19 Maryam
   Download
20 Ta­Ha
   Download

Abdulmohsin Al-Harthy

عبدالمحسن الحارثي

Pilih download untuk mendownload surah yang diinginkan
[ Rewayat Hafs A'n Assem ]

1 Al-Fatihah    Download
2 Al-Baqarah    Download
3 Al-Imran    Download
4 An-Nisa'    Download
5 Al-Ma'idah    Download
6 Al-An'am    Download
7 Al-A'raf    Download
8 Al-Anfal    Download
9 At-Taubah    Download
10 Yunus    Download
11 Hood    Download
12 Yusuf    Download
13 Ar-Ra'd    Download
14 Ibrahim    Download
15 Al-Hijr    Download
16 An-Nahl    Download
17 Al-Isra    Download
18 Al-Kahf    Download
19 Maryam    Download
20 Ta­Ha    Download

Abdulmohsin Al-Askar

عبدالمحسن العسكر

Pilih download untuk mendownload surah yang diinginkan
[ Rewayat Hafs A'n Assem ]

1 Al-Fatihah
   Download
2 Al-Baqarah
   Download
7 Al-A'raf
   Download
55 Ar-Rahman
   Download


Abdulmohsen Al-Qasim

عبدالمحسن القاسم

Pilih download untuk mendownload surah yang diinginkan
[ Rewayat Hafs A'n Assem ]

1 Al-Fatihah
   Download
2 Al-Baqarah
   Download
3 Al-Imran
   Download
4 An-Nisa'
   Download
5 Al-Ma'idah
   Download
6 Al-An'am
   Download
7 Al-A'raf
   Download
8 Al-Anfal
   Download
9 At-Taubah
   Download
10 Yunus
   Download
11 Hood
   Download
12 Yusuf
   Download
13 Ar-Ra'd
   Download
14 Ibrahim
   Download
15 Al-Hijr
   Download
16 An-Nahl
   Download
17 Al-Isra
   Download
18 Al-Kahf
   Download
19 Maryam
   Download
20 Ta­Ha
   Download

 

Copyright @ 2015